GANGGUAN NARKOLEPSI PADA PASIEN

09/28/2015 16:04

Serupajuga, alkohol dan nikotin dapat mengganggu tidur, meskipun banyak pasien mengkonsumsi alkohol dan nikotin untuk relaksasi dan tidur. Meskipun alkohol dapat meiingkatkan kepusingan dan memperpendek latensi tidur, bahkanjumlah alkohol yang sedang sering membuat terbangun setelah awal tidur dengan mengganggu kemampuan otak untuk mempertahankan tidur. Selain itu, pemasukan alkohol sbbelum tidur merupakan kontra indikasi pada pasien dengan apnea tidur karena efek inhibitori alkohol pada pernapasan, Amfetamin dan kokain menekan tidur REM dan waktu tidur total akut, yang kembali normal dengan penggu.naan kronik.

Penghentian konsumsi menyebabkan tidur REM kembali. Akhimya, insomnia berulang yang dihubungkan dengan penghentian hipnotik dapat parah, terutama' setelah penggunaan benzodiazepin dengan waktu paruh pendek. Untuk alasan ini, hipnotik harus jarang diresepkan untuk penggunaan habituasi; dosis harus rendah sampai sedang, lama terapi hipnotik total harus dibatasi 2 sampai 3 minggu, dan dosis obat harus diliurangi sebelum dihentikan. Klik di sini untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang cara mudah mengobati diabetes

Tidur waktu siang berlebihan dengan episode tidur siang hari involuntar, tidur malam terganggu dan katapleksi (kelemahan mendadak atau hilangnya tonus otot, sering diperoleh karena emosi) merupakan gejala narkolepsi yang paling sering. Beberapa pasien juga mengalami paralisis otot dan/atau halusinasi pada waktu tidur atau pada saat terbangun. Keparahan bervariasi. Pasien mungkin mengalami dua atau tiga serangan kataplektik setiap hari atau setiap dekade, dan luas serta lamanya serangan dapat bervariasi dari menurunnya rahang transien menjadi paralisis fleksid otot volunter seluruhnya sampai 20-30 menit pada kasus yangjarang.

Narkolepsi menyerang lebih dari 200.000 penduduk di Amerika Serikat dan tampaknya mempunyai dasar genaetik. Percobaan pada beberapa narkolepsi model kanin menunjukkan pola turunan resesif autosomal. Hubungan keluarga tingkat pertama pasien narkoleptik sering menunjukkan somnolen di siang hari secara berlebihan dan mempunyai insidensi narkolepsi lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Selain itu, Demensia Yang Disebabkan Oleh Depresi hnmpir semua narkoleptik positif untuk antigena Df,.2leukosit manusia (ditemukan pada 20 sampai 30 persen populasi umum) (lihat Bab 64).

GeJala secara tipikal mulai pada dekade kedua, meskipun awitan pada usia antara 5 sampai 50. Suatu stres yang teridentifikasi (seperri gangguan siklus tidur bangun, perceraian, kehilangan orang yang dicintai) dapat mendahului awal gejala. Diagnosis Secara klasik, diagnosis nqkolepsi memerlukan adanya "tetrad narkolepsi", yang terdiri dari (1) somnolen siang hari yang berlebihan, (2) katapleksi, (3) halusinasi hipnogogik (kejadian perumpamaan mimpi halusinasi yang jelas pada awal tidur), dan (4) paralisis tidur (suatu kesadaran bahwa otot volunter terjadi bersamaan dengan awal tidur).
 

—————

Back


Contact

demensiadepresi