Nyeri substernal yang berasal dari sistem gastrointestinal

09/29/2015 11:48

Kaidah berikutini yang sudah dikemukakan dalamBab 13 amat membantu: biasanya timbul dari kelainan pada esofagus atau kardia lambung. Karena nyeri.di daerah ini dapat memancar dari jantung, kemungkinan penyakit jantung harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan disingkirkan terlebih dahulu. Nyeri epigastrik umumnya berasal dari lambung, duodenum, kandung empedu atau pankreas.

(Epigastrium juga merupakan lokasi yang sering uirtuk  "nyeri fungsional".) Setelah proses patologik dalam saluran bilier atau pankreas menjadi semakin intensif, rasa nyeri tersebut dapat menjalarke lateral dan terlokalisir, misalnya nyeri bilier pada kuadran kanan atas serta ujung skapula dan nyeri pankreas pada kuadran kiri atas serta punggvng.

Nyeri periumbililcal umumnya berkaitan dengan penyakit yang mengenai usus halus. Rasa nyeri di bawah umbilikus sering berasal dari apendiks, kolon atau pelvis. Terungkapnya hubun gan tentporal antara gejala-gejala pasien sering memberikan petuqiuk diagnostik tambahan. Kita harus memastikan apakah gejala tersebut bersifat kbnstan (terus-menerus terdapat untuk periode waktu yang lama) sebagaimana terjadi pada karsinoma lambung yang mengadakan infiltrasi, atalu intenniteh seperti pada gastritis atau kolik bilier. Gejala tersebut dapat memiliki pola diurnal seperti pada esofagitis refluks yang rasa nyerinya sering terjadi pada malam hari (nokturnal) dan saat berbaring.

Artikel bagus tentang cara pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus. Nyeri yang membangunkan pasien dari tidumya yang nyenyak dapat terjadi pada ulkus duodenal. Kadang-kadang gejalanya bersifat musiman atau seasonal sepefii pada penyakit ulkus peptik, di mana sebagian pasien merasa enakan pada musim semi dan panas dibandingkan pada musim-musim lainnya.

Gambaran diagnostik yang berguna lainnya adalah hubungan antara rasa nyeri dengan malan. Gejala pascaprandial yang dini dapat mencerminkan penyakit esofagus, gastritis akut atau karsinoma lambung. Dispepsia pascaprandial yan! terjadi kemudian, yaitu te{adi beberapaiamtdtetatr matan. Dapat menggambarkan kegagalan lambung untuk melgosongkan isinya secara memadai.

Seperti pada kasus obstruksi saluran keluar lambung, gastroparesis dan penyakit motilitas lambung lainnya, atau pada ulkus duodenal yang rasa nyerinya timbul ketika mukosa yang mengalami ulserasi terkena asam yang disekresikan oleh lambung dan tidak didapat oleh makanan. Sebaliknya, nyeri yang mereda setelah makan makanan atau minum antasida merupakan ciri khas ulkus duodenal dan kemungkinan disebabkan oleh netralisasi asam. Salah cema setelah makan juga mungkin akibat proses absorpsi dan pencernaan yang terganggu, seperti pada insufisiensi pankreatik.
 

—————

Back


Contact

demensiadepresi